Malam. Dingin. Gerimis. Karena sebuah keteledoran membuat seekor kitten yang masih dalam masa perawatan khusus berlari keluar. Melenggang kangkung di sebuah gang dengan penerangan remang remang. Tanpa melihat area, kitten itu seakan tak peduli ada yang bakal panik mencarinya jika dia terus menjauh dari rumah.
Kimmi, si Kitten itu menerobos malam dengan muka innocent yang menjadi ciri khasnya. Diam-diam, tanpa bersuara, tanpa menggeram, tanpa mengeong, Kimmi telah lenyap.
FYI, kimmi adalah kitten betina persia mancung, blasteran persia medium dan himalaya, berbulu putih, dengan beberapa jamur scabbies di tubuhnya. Kimmi baru saja diadopt 1 bulan. Perawatan ekstra demi kesembuhannya, makanan, suntikan, vitamin semua untuk Kimmi.
Itulah yang disayangkan saat Kimmi tiba-tiba tidak berada di kandangnya. Kimmi keluar rumah tanpa aba-aba. Orang rumah kecolongan.
Kami mencari-cari Kimmi di pagi buta, keliling komplek, memasuki gang demi gang. Becek karena musim hujan. Kimmi tak ditemukan.
Semua mencemaskan. APakah dia tidur? Apakah dia kedinginan? Adakah dia makan?
Satu hari…. tak ada berita.
Dua hari… tanpa suara.
Hujan terus saja menambah kemendungan hati kami. Kimmi di mana kau?
Lalu suatu malam ada pencerahan. Di tengah malam, saat anak-anak nongkrong sedang berkumpul, terbersit ide untuk bertanya. Ada naluri yang mendorong niat itu. Bertanya tentang Kimmi dan menceritakan kisah-kisahnya di malam itu.
Beruntung, ada seorang baik hati mengaku melihat Kimmi malam saat ia hilang. Seekor kitten putih begitu mencolok. Mata biru beningnya juga membuat orang jatuh hati. Dibawanyalah Kimmi itu. Si orang baik hati itu memberinya makan. Dan malam itu, ia pun mengembalikan Kimmi ke pelukan kami. Kimmi pulang.
Meski kumal, yang penting kucing tengil itu kembali. Tak boleh menyerah untuk terus merawatnya. Kami yakin Kimmi bisa terawat, bersih, cantih, dan gemuk.
Welcome Kimmi.